LPM UIN K.H. Abdurrahman Wahid

  • Surveillance Audit ISO
    2nd Yearly Surveillance Audit ISO 9001:2015 & ISO 21001:2018 Standards
  • Pelatihan APT 9 Kriteria
    Pelatihan Penyusunan Borang APT 9 Kriteria
  • Workshop OBE
    Workshop Outcome Based Education (OBE) 2022
  • RTM 2021
    Rapat Tinjauan Manajemen Tahun 2021
  • AMI 2022
    Pembukaan Audit Mutu Internal Tahun 2022
  • Pelatihan Auditor AMI
    Pelatihan Peningkatan Kompetensi Auditor AMI 2022

Sosialisasi Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Internasional

E-mail Print PDF

IAIN Pekalongan telah menggelar Sosialisasi Lembaga Akreditasi (LAM) Internasional pada hari Selasa-Rabu, 30 April-1 Mei 2019. Acara ini berlangsung selama 2 (dua) hari dengan narasumber dari Kepala Bagian Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr. Leni Sophia Heliani, S.T., M.Sc dan dari Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Kusmana, M.A., Ph.D.
Ketua LPM, Amat Zuhri, M.Ag. dalam sambutannya mengatakan, Sosialisasi ini dilakukan karena beberapa hal, antara lain, Pertama, PTKIN di Indonesia sudah banyak yang mendapatkan sertifikat mutu nasional dan sertifikat mutu internasional. Maka jika IAIN Pekalongan ingin menjadi PTKI Terkemuka di Tingkat nasional, sesuai visinya, tidak boleh tidak harus tersertifikasi oleh lembaga sertifikasi internasional. Kedua, Sebagai persiapan menyongsong akreditasi dengan instrumen 9 (sembilan) kriteria pada 5 (lima) tahun mendatang yang jauh lebih berat. "Di level nasional kita masih memiliki 1 (satu) sertifikat akreditasi yaitu dari BAN-PT. Sementara untuk sertifikat internasional, kita belum memiliki satu pun. Oleh Sebab itu, kita harus mulai dari sekarang untuk mendapatkan semua itu, "tegas Amat Zuhri.
Di hari pertama, Kabag Penjaminan Mutu Pendidikan UGM Yogyakarta, Dr. Leni Sophia Heliani, S.T., M.Sc. mengenalkan tentang Sertifikasi AUN-QA (Asean University Network-Quality Assurance). Sistem penjaminan mutu di AUN-QA sebenarnya telah mengakomodir sistem penjaminan mutu yang ada di BAN-PT dengan 9 (sembilan) kriteria. Di mana implementasi sistem penjaminan mutu harus dilakukan terlebih dahulu sebagaimana yang telah dituliskan dalam format borang Laporan Kinerja Program Studi (LKPS), kemudian hasil implementasi tersebut dilaporkan dalam format borang Laporan Evaluasi Diri (LED). "Dan untuk memastikan tidak berat, maka harus disiapkan dan dicicil (implementasinya), sahut Leni.
Sertifikasi AUN-QA mempunyai tipe antara lain: (a) Untuk sertifikasi institusional, minimal ada 5 (lima) prodi yang telah tersertifikasi AUN, bisa untuk Program Pascasarjana (Pps), (b) Fokus pada peningkatan mutu, (c) Asesmen berbasis outcome, (d) Asesmen bisa dilakukan untuk semua disiplin prodi. Kemudian untuk mengajukan sertifikasi AUN, perlu mengajukan membership (full member or associated member dan yang terpenting adalah sistem penjaminan mutu AUN-QA telah diimplementasikan.
Pada hari kedua, Sekretaris LPM UIN Jakarta, Kusmana, M.A., Ph.D., mengenalkan tentang sertifikasi Asian Islamic Quality Assurance (AIQA). Kehadiran AIQA ini menurutnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari PTKI agar memiliki tradisi mutu yang tinggi karena BAN-PT dianggap belum memiliki sarana untuk mengukur kekhasan PTKI. Kekhasan yang dimaksud adalah nilai-nilai dasar Islam (Islamic core values) yang melekat dan bisa dijadikan sebagai instrumen mutu dengan indikator-indikator yang diterjemahkan dari makna generik nilai tersebut. Sebagai contoh nilai-nilai dasar tersebut adalah: amanah (trustworthiness), sidq (honesty), muraqabah (supervision), muhasabah (accountability), mas'ullyyah (responsibility), 'adalah (justice), kafa'ah (efficiency), ta'awun (teamwork), hiddu al-bi'ah (sustainability), istiqamah (consistency). Adapun mekanisme asesmennya hampir sama dengan AUN-QA. Di mana kriteria sistem P-D-C-A (plan-do-check-act) juga diimplementasikan. (LA).